Rabu, 23 Februari 2011

antara "masih" dan "tersisa"

Emang yah yang namanya kata “masih” sama kata “tersisa itu beda. Hmm,, mungkin gue ngalamin perbedaan ini setelah sesuatu yang sudah gue alamin. Hmm,,,

Aku masih setia dengan apa yang aku miliki saat ini. Cinta dan kasih sayang yang aku rasa tulus darinya masih kujaga dengan baik. Kupeluk dengan erat, kurasakan dengan hati, dan kuhayati dengan diri. Frekuensi yang tidak memadai sering kali membuat gundah akan keletihan perasaanku padanya. Namun kini kuanggap hanya sekedar kesensitifan belaka. Karena bahwa kenyataannya dia akan ada untukku. Hmm,, lagi-lagi ku berdehem. Terlalu banyak berpikir dan selalu meyakinkan hati ini apakah sinkron dengan otakku ? ya Tuhan....

Mungkin aku tidak bisa jauh darinya. Mungkin pula aku ingin selalu dia ada untukku. Dan apakah itu sebuah kesalahan ? atau sebuah kekeliruan dariku ya Tuhan ? hmm.... berdehem lagi.
Masih memiliki dirimu saat ini dan aku akan berharap bisa lebih lama lagi. Karena kamulah pilihanku. Jika ini pilihanku, maka aku menyayanginya. Maka jika aku menyayanginya, taatkanlah hatiku untuk selalu tepat berada dan berpihak padamu.

Hmm....
Mungkin hanya ada satu bintang....

Mungkin pula bintang itu bisa redup jika siang datang. Mungkin juga bintang akan hilang jika hujan turun. Dan mungkin juga bintang tak selalu ada untukku disaatku butuhkannya. Namun lagi-lagi aku masih menyayanginya. Karena ku yakin bintangku ini ada, hanya saja “tertutup kehadirannya” karena ia mengalah dan membiarkan masa-masa yang lain masuk. Hmm... lalu apakah bintang yang aku punya menyayangiku dengan tulus ?

Hmmmm.......... kali ini ak berdehem lebih panjang.
Bintang, dirimu akan lebih ada disisiku dikala malam.

Bintang, sinarmu jarang aku lihat kini, dan aku merindukanmu....

Bintang sayang,, bintang yang aku puja. Bintang yang bagiku adalah segala-galanya.

Dan mungkin aku hanya bisa memohon pada Tuhan agar perasaanku selalu memiliki “masih” itu .

Dan ternyata Tuhan kini berpihak padaku. Semakin hari, aku semakin menyayangi bintang miliku itu dengan sepenuh hati.

Lalu bagaimana yang tersisa ? hmmmmmmmmmmmmmmmppph.... kali ini berdehem disertai hembusan nafas yang tersisa.

Tersisa hanya pantas dibuang. Karena jika aku pakai tidak akan sempurna hasilnya. Aku memiliki masa lalu yang mungkin aku sisakan perasaan itu. Kesisaan itu bagiku telah membuatku terpuruk. Bahkan sampai aku lupa bahwa aku memiliki seorang bintang yang jauh lebih berarti dari yang pernah kumiliki. Kini, aku masih menyayangi bintang. Untuk malam ini, esok, dan seterusnya.... mungkin Tuhan akan selalu berpihak padaku jika bintang memang diciptakan hanya untukku.

Suratku, untuk Tuhan

Ya Tuhan,

aku mengenalnya darimu yang aku anggap kini ia anugrah untukku,,,,
Aku masihkan diriku untuk selalu menjadi kekasihnya didunia ini... dan kau merestuinya, ku anggap itu.
Tuhan, buanglah perasaan ini jika ia memang bukan untukku.
Namun jika ia memang untukku, jagalah ia agar selalu ada disisiku,,,dan pahami ia bahwa akulah yang tepat untuknya. Dan lagi-lagi aku akan berterima kasih padamu.....

Bintang,

aku menyayangimu lebih dari aku menyayangi diriku sendiri...memilikimu, menyayangimu, mencintaimu, dan itu terbalas darimu, adalah anugrah yang terindah yang Tuhan berikan untukku dan semoga untukmu juga ..........................

Kamis, 03 Februari 2011

untuk : DICINTAI dan MENCINTAI

kehidupan begitu banyak pilihan . hidup juga yang harus menuntut kita untuk memakai hal yang sangat bersifat statis. namun juga bisa bersifat dinamis. bisa juga diperhitungkan bahkan bisa juga dijadikan teori. bahkan harus selalu dipelajari agar kita tidak terpuruk didalamnya. mungkin takkan berguna bila tak dirasa. namun jika ini muncul seketika tanpa kita tau, bahkan ada dimana kita harus menyadari hidup bisa berakhir dengan hal ini. tak kan habis pula membahas hal ini. karena sampai mati pun kita takkan bisa menemukan jawaban pasti. yah... itulah CINTA

kadang kita dituntut untuk menggunakan feeling. dan insting dalam menentukan siapa,apa yang kita harus cintai. cinta itu ibarat warna adalah warna abu-abu. jika terus dikasih sentuhan warna putih, ia akan menjadi putih. namun jika kita memakai sentuhan warna hitam maka terbentuklah cinta yang gelap seperti warna hitam. hmm... kalau sudah begitu, mau warna apapun cinta kita takkan bisa jelas warna pastinya. jadi, jika ada yang bilang warna cinta itu merah / merah muda. maka bagiku, itu salah besar.

disaat kita menentukan cinta kita, sama saja seperti kita berlayar. kita akan berkelana apabila kita sudah menepi, barulah kita akan menyelaraskan perasaan kita. namun cinta juga bisa bersifat datang dan pergi. ada keterkaitan dalam hal ini. dalam cinta :

1. bisa terpisah karena cinta hanya didunia
seseorang yang menjalin cinta akan sangat merasa bahagia. tapi tergantung juga. cinta akan terbagi luas. bisa saja dalam sebuah hubungan si pasangan mencintai kekasihnya ini dari apanya. entah materi....atau memang benar-benar tulus dari hati. namun tak ada yang menjamin cinta itu akan tumbuh dan berjalan lama atau hanya sebentar. itulah yang kemudian memisahkan cinta kita didunia ini. yang menikah, disebut bercerai. yang masih pacaran, disebut putus.

2. bisa terpisah karena cinta di dunia lain
kita mencintai orang tersebut. dalam sebuah komitmen, lalu terjadilah kesepakatan antara kedua belah pihak untuk saling terikat satu sama lain. namun manusia semua TUHAN yang mengatur. bilamana cinta masih terasa, namun umur yang tidak bisa diajak kompromi. berpisahlah cinta karena si pasangan sudah berada didunia lain.

hmm,,, benarkah cinta bisa membahagikan kita ? PASTI
lalu benarkah cinta bisa memalangkan nasib hidup kita ? BISA

jika aku berdoa :
tuhan, mantapkanlah hatiku kepada orang yang aku anggap ia mencintaiku. berilah aku rasa yang sama seperti ia rasakan padaku.
tuhan, jangan paksakan perasaannya jika dia tidak kau mungkinkan lagi bersamaku. karena jika begitu, hidupnya akan hancur bersamaku.
tuhan, sadarkanlah aku jika dia tidak mencintaiku. dan hilangkanlah perasaanku bersamanya.
namun tuhan, aku sayang padanya.... jagalah hubungan kami.

diakhiri dengan amien...

dicintai lebih enak daripada mencintai. karena jika dicintai seseorang, kita hanya butuh perasaan kita untuk menerimanya atau tidak. kita akan merasa bagai makhluk paling mulia jika ada seseorang yang kita ketahui mencintai kita. kita juga akan sedikit mempertimbangkan hal itu, karena ktulusan tidak bisa dibohongi.

mencintai akan sedikit menguras hati dan perasaan. orang belum tentu bisa timbal balik dengan kita. orang yang kita cintai juga memiliki 2 peluang . yaitu :
bisa kita miliki
atau tidak bisa kita miliki, dan inilah yang membuat kita terjebak oleh cinta kita itu sendiri. hmm....

so, bagaimana jika ini terjadi padaku ?
tuhan, tunjukanlah aku perasaan yang pasti. dan tunjukan pula siapa orang yang mencintaiku dengan tulus. dan janganlah kau buat aku menderita karena cinta...